Musim kampanye pilpes telah dimulai. genderang perang sudah dibunyikan. Spanduk, Poster, Baliho sudah ditempel, Iklan sudah ditayangkan. ( eh apa sih )
saya yakin Anda udah hafal Slogan2 para Calon. Slogan itu dibuat agar lebih mudah diingat oleh para pemilihnya. Nih pada postingan kali ini saya mencoba membukakan sisi Homur dari pemilihan slogan ketiga pemimpin kita ini, yang terinspirasi dari beberapa acara homur politik di Tipi.
Siap..????
Yang pertama, Jusuf Kalla. JK sepertinya ingin bersikap konsisten dengan slogannya “LEBIH CEPAT LEBIH BAIK” sehingga ia paling dahulu mengumumkan kesiapannya untuk maju ke pertarungan pemilihan presiden dengan menggandeng Wiranto, sehingga simbol pengucapannya jadi “JK-WIN”. Pastilah Anda mahfum kenapa singkatannya bukannya JK-WIR (apa jadinya kalo JK-WIR)? Karena siapapun yang ikut kompetisi pastilah berharap menang alias win.
JK tetap membedakan antara merek dan slogan (brand & tagline). Dengan merek JK-WIN, slogannya tetap Lebih Cepat Lebih Baik. Sebuah slogan yang tampaknya benar-benar hendak diwujudkan pemiliknya, terbukti dengan selalu menjadi yang pertama datang ketika deklarasi, pendaftaran sampai pemeriksaan kesehatan. Meski semua orang tahu, karena selalu lebih cepat itulah yang menyebabkan JK tidak diajak bersama lagi supaya kita bisa. Slogan ini juga merupakan kontradiksi dari lawannya (yang dulu kawannya) yang dianggap oleh Publik lambat mengambil keputusan ( Siapa ayo...?? Maaf ya gk disebutin nama orangnya, soalnya takut dipenjara hihii)
Lalu, Presiden kita (mpe Okt 2009) pa SBY. Soesilo Bambang Yudhoyono tentunya tetap dengan brand-nya yang sudah mengakar, meski mirip dengan singkatan ibukota provinsi Jatim: SBY. Setelah melalui pertimbangan dipilihlah seorang Boediono sehingga merek kampanyenya jadi “SBY BERBUDI”. Sebuah penggabungan yang cerdik, sehingga kepanjangannya jadi SBY bersama Boediono, meski kalo mau konsisten harusnya jadi SBY berBOEDI ya, hehe…. Walau kedengaran agak nanggung, karena kata berbudi itu kan terbiasa ditambahkan, misalnya berbudi luhur, berbudi pekerti, dll. Semoga saja tindakan berbudinya terhadap rakyat juga nggak nanggung. SBY BERBUDI sebenarnya lebih mirip slogan ketimbang merek. Kenyataannya SBY juga tetap mempertahankan slogannya “LANJUTKAN!” yang sesungguhnya tidak akan terwujud jika SBY tidak menyertakan JK. Menurut acara Democrazy, jika tanpa “J” dan “K” slogan tersebut hanya menjadi kata LANUTAN.hehe
Tapi menurut beberapa pengamat komunikasi politik, slogam LANJUTKAN (Bukan Lanutan ya..heh) itu Slogan paling Powerfull sepanjang Pemilihan Caleg kemarin, dengan bukti bahwa partai Demokrat meraih lebih dari 20 % Suara.
Capres terakhir yang hampir tengah malam menyatakan siap maju bersama Prabowo Subianto adalah Megawati Soekarnoputri yang hingga detik ini memilih merek penggabungannya menjadi MEGA-PRO. Memang lebih enak sih ketimbang MEGA-PRA (mosok masih pra, kapan selesainya?) atau MEGA-BO (yang kedengeran kayak Bencis)! Namun karena sangat mirip dengan nama salah satu jenis motor Honda, jadinya ditambah sedikit kata2nya. Buktinya hingga saat ini menurut Sekjen PDIP, mereka masih mengusung merek yang sepertinya juga sekaligus slogannya, yaitu MEGA-PRO RAKYAT. Entah nanti setelah deklarasi resmi mereka, yang rencananya tanggal 24 Mei di sentra pemulungan sampah Bantargebang Bekasi, apakah akan berubah sesuai kondisi di sana atau tidak, kita tunggu saja.
Semoga Bermanfaat dan MEnghibur
- Blogger Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Tariq Kusuma's Official Personal Blog