Di tahun-tahun terakhir hidupnya, Michael Jackson ternyata benar-benar tak memiliki uang, sering diporotin keluarganya, tak bisa mengurusi anak-anaknya, dan gampang diperalat oleh orang lain.
Fakta ini diungkapkan oleh Grace Rwaramba, sekretaris dan kemudian menjadi pengasuh anak-anaknya yang belasan tahun menemani Michael, kepada koran Inggris, News of the World, edisi 28 Juni 2009.
Grace Rwaramba, wanita yang paling dekat dengan Michael Jackson dan ketiga anaknya, sedang berada di London ketika berita tragedi kematian Michael meledak Kamis itu.
Saat dia bersiap terbang pulang ke AS untuk menenangkan ketiga anak yatim yang ditinggalkan Michael, Grace menerima telepon dari salah seorang keluarga Michael yang isinya sangat mengejutkannya.
Kepada wartawan News of the World, Daphne Barak, perempuan kulit hitam yang menjadi pengasuh anak-anak Michael itu berkata, "Kerabat (Michael) itu bilang, 'Grace, kamu ingat dimana Michael menyimpan uangnya? Aku lagi di sini (rumah Michael). Dimanakah gerangan uang itu?"
"Saya katakan kepada mereka, cari saja di kantong sampah dan di bawah karpet. Anda pasti nggak percaya kan? Mereka baru saja kehilangan Michael beberapa jam lalu dan salah seorang dari mereka meneleponku untuk menanyakan dimana uang (Michael) itu!
"Mereka juga bilang bahwa anak-anak (Michael) menangis dan menanyakanku. Mereka tak percaya ayahnya telah meninggal."
Ini adalah kali pertamanya Grace yang berusia 42 tahun, memecahkan kesunyian aksi tutup mulutnya setelah selama 17 tahun melayani Michael Jackson, lima tahun menjadi sekretarisnya dan 12 tahun menjadi pengasuh anak-anaknya.
Dalam wawancara yang terus terang, dia mengungkapkan soal-soal sensasional dari kehidupan si Raja Pop, mengenai bagaimana dia:
- Keranjingan obat-obatan sehingga perempuan ini harus memompa perut Michael untuk mencegahnya mengalami overdosis yang fatal.
- Mengurusi sedekah dan pinjaman dari teman-teman Michael yang murah hati menolongnya.
- Menghabiskan berminggu-minggu tinggal di lantai dasar sebuah rumah sempit mantan karyawannya baru-baru ini karena dia sudah bangkrut.
- Mengkhawatirkan anak-anak Michael yang sebenarnya membenci topeng yang Michael paksa kenakan ke anak-anaknya saat tampil di publik.
Sambil menahan tangis, Grace mengungkapkan kekhawatirannya atas nasib ketiga anak yatim - Prince (12), Paris (11) dan Prince Michael II yang berusia tujuh tahun yang dipanggil keluarganya dengan Blanket - dan mengaku: "Saya sungguh mengkhawatirkan mereka. Michael tidak pernah makan dan anak-anak takut kepadanya. Kini si bungsu berkata, 'Kenapa Ayah? Tuhan harusnya mengambilku, bukan dia."
Perempuan kelahiran Uganda ini mengungkapkan bahwa dia sengaja kembali ke Amerika untuk menemui reporter TV Daphne Barak, padahal dia sedang berliburan di Swiss setelah dengan kasar dipecat Michael yang sedang uring-uringan dua bulan sebelumnya. Dan Kamis dia berteriak kaget karena mendapat kabar kematian majikannya itu.
Grace kini menjadi pusat pertarungan hak memperoleh pengasuhan anak-anak Michael yang nilainya mencapai miliaran dolar AS, dan sedang diincar oleh ibunda Michael, Katherine (79). Dua anak Michael yang terdahulu lahir dari rahim istri keduanya, mantan perawat Debbie Rowe.
Grace berkata pada Daphne: "Saya mengasuh anak-anak itu sejak hari pertama mereka turun ke dunia. Mereka anak-anakku."
Grace menduga dia dipecat oleh Michael gara-gara dia menjadi sangat dekat dengan anak-anak Michael, namun sangat yakin akan segera dipanggil kembali oleh Michael.
Grace berkata Michael berulangkali memecatnya namun kemudian selalu memohonnya untuk kembali karena untuk mengurus dirinya sendiri pun dia tidak mampu, apalagi mengurusi ketiga anaknya.
Kepada Daphne dari News of the World, Grace berkata: "Anak-anak malang ini..Saya ditelepon bahwa mereka diabaikan. Tak ada yang membersihkan rumah karena Michael tidak mampu membayar pembantu.
"Saya ditelepon bahwa Michael sedang uring-uringan. Dia semrawutan. Dia tidak pernah bercukur. Dia juga tidak selera makan. Saya melakukan ini semua demi dia dan mereka mencoba membujukku untuk kembali."
Grace menyatakan selagi dia mengasihi dan menguatkan semangat anak-anak Michael yang memiliki hubungan dingin, gelisah dan hampa dengan ayah mereka yang aneh. Pria ini pula yang membuat Grace menjadi pusat gunjingan bakal nikah dengannya pada 2006.
Grace berkata: "Saya memeluk dan tertawa bersama mereka. Tapi manakala ada Michael di dekat mereka, anak-anak itu jadi kaku. Saya sungguh kangen sama Blanket. Dia membuatku tertawa. Belum lama ini, dia mempersembahkan satu konser kepadaku. Dia lucu banget, menyanyikan Billie Jean dan lagu-lagu ayahnya yang lain.
"Saya tertawa terbahak-bahak. Prince dan Paris ikut bernyayi. Itulah saat yang paling membahagiakan. Tiba-tiba Michael datang mendekat dan anak-anak ketakutan. Michael begitu marah."
Mengenai masker yang dipaksakan Jacko untuk dikenakan anak-anaknya di depan publik, Grace membeberkan, "Anak-anak itu tidak menyukainya. Itu bukan ideku. Saya juga membencinya. Jadi kapan pun ada kesempatan aku selalu melepaskan masker-masker itu atau pura-pura lupa memasangkannya.
"Michael sering marah-marah. Namun yang paling mengesalkanku adalah anak-anak itu tidak didampingi seorang pun guru. Mereka tidak boleh bermain dengan anak-anak lain dan mereka tidak punya guru untuk mengajari mereka mempelajari dunia."
Grace juga mengatakan Michael Jackson telah membiarkan organisai agama fanatik Nation of Islam untuk mempengaruhi dirinya dan anak-anaknya.
Dia berkata, "Dia mengizinkan seorang perempuan anggota Nation of Islam...dia sangat kaku dan tidak tahu bagaimana menggandeng atau memeluk anak-anak itu."
Malam tadi teman dekat Michael, Deepak Chopra, memastikan, "Anak-anak (Michael) mencintai Grace dan mereka memanggilnya mum (bunda). Dialah satu-satunya orang yang (berani) berkata pada Michael apa yang sesungguhnya dalam kehidupan Michael."
Kepada Daphne Barak - yang pernah mewawancarai (pemimpin Zimbabwe) Robert Mugabe dan (penyanyi) Amy Winehouse - Grace mengungkapkan bahwa Michael begitu dikuasai obat-obatan.
Grace harus melangkah cepat menyelamatkan hidup Michael. Jacko menenggak koktail obat maut setiap hari, termasuk lebih dari tga tablet narkotik penghilang rasa sakit, termasuk Demerol.
Grace berkata, "Saya harus memompa perut Michael berulangkali (untuk mengeluarkan obat-obat itu)."
Pengasuh anak ini mengungkapkan bagaimana kasus kekerasan anak tahun 2005 telah membuat Michael kehilangan uang banyak sekali sehingga dia hidup menggantungkan diri dari sedekah dan pinjaman teman-temannya.
Herannya, kata Grace kepada Barack yang menayangkan wawancara ini dalam bentuk serial, begitu dia mendapat uang sumbangan atau pinjaman, dia menggunakannya untuk tinggal di hotel-hotel mewah, bukan membeli rumah.
Dia berkata, "Yang benar, Michael tidak punya uang. Suatu hari dia menerima banyak uang namun ketimbang dibelikan untuk rumah sehingga kami tak perlu lagi tinggal dari satu hotel ke hotel lain atau menumpang di rumah teman, dia malah menyuruhku, 'Ayo ke Florence (Italia) dan beli barang antik.'
"Dia menyuruhku membelanjakan 600.000 poundsterling (Rp10,2 miliar). Tapi kami bahkan tidak memiliki satu pun rumah karena kami menghamburkan-hamburkan semua itu."
Grace mengisahkan bagaimana Jacko tidak terlalu mengerti masalah keuangan sehingga uang itu hanya mampir sejenak ke rekening Grace, kemudian ditarik, lalu diberikan kepadanya bagaikan uang di saku saja.
Dia mengatakan, setelah kasus pelecehan anak tahun 2005, dia benar-benar tidak memiliki uang, dan saat itu saudaranya Jermaine Jackson menghubungkannya ke Sheikh Abdullah, putra Raja Bahrain yang kaya raya.
Grace mengungkapkan Abdullah mensponsori Michael dengan membayar para pengacara dan ongkos-ongkos lain yang luar biasa mahal, karena dipikirnya sang biduan akan membuatkannya sebuah pertunjukan amal dan satu album khusus untuknya.
Grace berkata: "Abdullah memanggilku suatu hari dan menanyakan nomor rekening untuk mengirimkan uang ke Michael. Jumlahnya 600.000 poundsterling, ditambah lagi 21.000 pounsterling (Rp 357 juta). Saudara-saudara Michael lainnya sedang membutuhkan uang juga. Maka itu Michael menyuruhku memberikan ATMku. Dan mereka menguras uang itu dari ATM setiap hari."
Grace mengatakan, Abdulllah sempat memperkarakan uangnya itu kepada Jacko, namun Jacko membantah telah dikirimi uang oleh Abdullah.
Penarikan uang dari ATM oleh saudara-saudaranya akhirnya berhenti hanya karena Grace mengancam melaporkan mereka ke IRS, kantor urusan pajak AS.
Tapi Grace buru-buru menambahkan, "Michael hanyalah orang yang tidak ingin dipusingkan oleh uang. "Nation of Islam mengatakan padanya bahwa rumahnya yang di Los Angeles, setelah Neverland dijual, berongkos sewa 60.750 pounsterling (1,3 miliar) per bulan.
"Tetapi saya mengecek ke banyak perusahan real estate. Untuk menyewa rumah seperti itu tak lebih dari 12.000-15.000 poundsterling (sampai Rp255 juta).
"Sekali waktu dia mendapat tawaran 600.000 poundsterling untuk manggung di Jepang. Tapi ada banyak kepentingan bisnis yang terlibat di dalamnya dan saya mengingatkannya ketika seseorang mengambil bagiannya maka dia akan mendapat bagian lebih kecil. Dia tak menggubrisku. Dia pergi ke Jepang dan hanya mendapat 121.500 pounsterling (Rp2,06 miliar).
"Lalu dia mendapat tawaran kedua untuk show di Jepang dan kali ini dia hanya dihargai 121.500 poundsterling.Dia pergi, kemudian memutuskan tanpa pikir panjang untuk menghadiri pesta ulang tahun putera Sultan Brunei. Dia menghabiskan semua uangnya yang diperolehnya di Jepang untuk tinggal di satu hotel besar nan mewah."
Grace juga membeberkan bagaimana hanya beberapa saat sebelum kematiannya, Michael terpaksa tinggal di 'basement' rumah seorang mantan pegawainya di New Jersey.
"Kami kehabisan teman. Tiba-tiba kami muncul di depan rumah Frank Tyson. Tapi kini keluarga Frank tidak lagi kaya. Mereka tinggal di rumah mungil. Tetapi kami tinggal di sana tiga minggu, saya merasa terhina sekali."
Grace juga menakutkan tekanan tur comeback-nya London 02 yang dalam waktu dekat segera digelar, akan merugikan Michael. Dia yakin Michael berada pada kondisi yang tidak disadarinya bahwa dia telah menandatangani konser untuk 50 kali manggung.
Tur ini sangat ditunggu karena si Raja Pop tidak pernah manggung kembali sejak penampilan buruknya pada World Music Awards tahun 2006, ketika dia hanya mampu menyanyikan dua bait lirik lagu "We Are The World."
Grace berkata, "Limapuluh kali manggung! Kataku, "Apa-apaan ini? Dia bilang 'Saya hanya tandatangan untuk 10 (kali manggung).' Dia tidak mengetahui apa yang ditandatanganinya. Dia tak pernah menandantangani (untuk 50 kali konser)."
Kamu percaya gk ?
- Blogger Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Tariq Kusuma's Official Personal Blog