"Siapa yg kuat, hendaklah bersandar pd kekuatannya u melakukan ketaatan kpd Allah. Dan siapa yg lemah hendaklah menahan dirinya dari berbuat maksiat kpd Allah." (Hasan bin Ali Radiyallahu Anhuma)
Setiap kita perlu penopang kekuatan dalam kadar yg berbeda. Seperti tulang2 yg membuat kita tegak, spt itu pula kekuatan membuat hidup kita terasa lengkap. Penampilan diri yg bagus,bersih, cantik ataupun rupawan, akan menjadi layu bila tdk di topang tulang belulang yg membuatnya hidup. TEtapi kekuatan yg lahir dr jiwa jauh lebih kuat, bisa mengalahkan kekuatan fisik. Betapa banyak org2 yg takdirnya tak bisa berjalan, tapi hatinya terus mengembara mengejar obsesi dan kesadaran. Maka mereka pun menjadi orang2 kuat.
Kita tidak hanya perlu orang baik, tapi kita juga perlu orang-orang yg kuat.
Dg kekuatan itulah sebuah kebaikan akan menjadi tampak dan di akui otoritasnya. Karen itu pujian Islam kpd orang mukmin yg kuat menjelaskan satu hal, bahwa orang kuat bisa melakukan apa yg tdk bisa di lakukan oleh org lemah, meskipun kedua orang itu sama2 orang baik dan sama2 mendapatkan kebaikan.Di tengah krisis yg merisaukan, krisis org2 kuat jauh lebih mengkhawatirkan, dan itulah yg kita hadapi saat ini. Kita TIDAK KEKURANGAN ORANG BAIK, TAPI KITA KEKURANGAN ORANG2 YANG KUAT. Yang mau dan mampu mengambil peran2 utama dlm kehidupan, dg penuh azam, kemampuan,sekaligus keteguhan.Kita pny banyak pengamat, tapi kita tidak punya banyak ilmuwan. Kita pny banyak penceramah, tapi kita tidak pnya ulama yg kuat.
Segala sesuatu yg bersanding dg kekuatan akan memiliki 2 fungsi: PENEGUHAN dan PENJAGAAN. Peneguhan terkait dg eksistensi, penjgaan terkait dg keberlangsungan. Bila kebenaran bersanding dg segala unsur kekuatan, maka kekuatan itu akan memerankan fungsi peneguhan dan akan menampakan yg benar itu benar. sesudahnya, kekuatan itu akan menjaganya dr sgla rongrongan, godaan dan upaya2 u mereduksi kebenaran itu. Begitu jg sebaliknya, ketika unsur kejahatan berada di tangan org2 jahat, maka kekuatan itu jg sama fungsinya. Akan terus membuat kejahatan itu selalu eksis. Selanjutnya kekuatan itu akan menjaga kejahatan itu agar terus berkesinambungan, beerkelanjutan dan membantunya dlm pertarungan melawan kebenaran.Kekuatan yg menopang kebaikan maupun yg menopang kejahatan,dibaliknya selalu ada para pejuangnya, yg gigih dan terus berusaha. Sepanjang masa org2 tsb akan berebut kekuatan dg segala unsurnya, u meneguhkan pilihan baik atau pilihan jahatnya. Sudah menjadi ketetapan sunnatullah, kebatilan akan terus beradu dg kebatilan. tetapi pada intinya, semua hanya soal siapa yg paling kuat dan siapa yg lemah.Krisis orang2 kuat di mulai dr krisis mentalitas. Bukan lantaran kita tidak tahu menjadi orang kuat. Tapi seringkali kita lupa, bahwa kekuatan besar diperoleh dr akumulasi kekuatan kecil. Yang dipupuk dan ditumpuk dlm satuan waktu yg terus bersambung.Bukan lantaran kita tidak tahu jalan menjadi orang2 kuat, tapi banyak dari kita yg tidak kuat menempuh jalan untuk menjadi orang2 kuat. Ongkos menjadi orang baik mungkin KESABARAN, tapi ongkos menjadi orang kuat adalah KETEKUNAN.
APAKAH KITA SUDAH MENJADI ORANG YG KUAT???
wallahu a'lam
sumber: tarbawi
+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+
Ika Intan Kartini a/ nama penulis di Artikel Anda bisa melihat blog-nay di SINI
- Blogger Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar
Tariq Kusuma's Official Personal Blog